GRAFOLOGI, ILMU MENGENAL KEPRIBADIAN MELALUI TULISAN TANGAN

Grafologi dapat diartikan sebagai ilmu tentang tulisan. Ada dua jenis grafologi, yakni grafologi yang bernaung di bawah psikologi dan grafologi yang ada dalam bidang linguistik. Dalam psikologi, grafologi adalah tentang analisis pola tulisan tangan yang dapat mengidentifikasi kondisi psikologis maupun karakter dari seseorang. Secara umum, grafologi dikategorikan sebagai ilmu semu.

Berbeda dengan bidang psikologi yang mengurusi kejiwaan, grafologi di linguistik adalah penyetaraan dengan fonologi dalam kajian bunyi bahasa manusia. Satuan dalam grafologi disebut grafem, yang setara dengan fonem. Selain itu, ada pula grafetik yang setara dengan fonetik sehingga satuannya pun disusun setara, yakni graf yang setara dengan fon (fona).

Grafologi juga membicarakan beberapa sistem tulisan seperti:

  • ortografi yaitu sistem ejaan yang disepakati untuk sebuah bahasa;
  • stenografi yaitu sistem menulis secara singkat dan cepat;
  • kriptografi yaitu sistem menuliskan pesan-pesan rahasia;
  • paedografi yaitu sistem menulis yang didesain khusus untuk membantu anak-anak belajar membaca; dan
  • teknografi yaitu sistem menuliskan hal-hal khusus untuk kepentingan ilmu pengetahuan seperti aksara fonetik untuk para linguis, simbol-simbol khusus untuk bidang kimia, simbol-simbol khusus kartografi untuk membuat peta, atau bahkan simbol-simbol khusus untuk pemrograman komputer.    
Grafologi telah menjadi topik kontroversial selama lebih dari satu abad, dengan dianggap memiliki dampak dalam evaluasi kepribadian oleh para pendukungnya, namun secara empiris hal tersebut tidak dapat dibuktikan keabsahannya.
Dewasa ini grafologi semakin populer digunakan oleh berbagai perusahaan dalam menyeleksi karyawan baru yang mereka butuhkan. Hasil psikotest dan grafologi relatif sama. Bahkan jika dibandingkan dengan psikotest yang membutuhkan waktu seharian, grafologi lebih praktis karena singkat waktu pelaksanaannya.

Semua orang bisa mempelajari grafologi, tanpa harus memiliki background ilmu psikologi untuk dapat memahami ilmu yang satu ini.

A. Tentang Margin


Margin (garis tepi) ada yang lebar dan ada pula yang sempit. Ukuran standardnya adalah 1 cm. Kita menulis dari kiri ke kanan. Kita hidup dari masa lalu ke masa depan, bukan? Nah margin kiri diasosiasikan dengan masa lalu. Sedang margin kanan adalah masa depan. Lihat ilustrasi pada gambar di atas.

Orang-orang yang margin kirinya sempit relatif mudah mengingat masa lalu dengan baik. Umumnya mereka membutuhkan kenyamanan dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, jangan bertengkar di depan anak atau adik yang memiliki margin kiri sempit. Kenapa? Karena dia akan ingat jelas kenangan buruk tersebut untuk waktu yang lama. Sedangkan orang dengan margin kiri yang tidak rata (miring) biasanya adalah tipe orang yang ceroboh.


Sementara itu orang-orang dengan margin kanan sempit biasanya lebih berorientasi pada masa depan. Mereka adalah orang-orang yang bisa dikejar target (target oriented). Yang ada dalam pikirannya adalah sales, revenue, atau tantangan. Jika margin kanan sangat rapat, artinya dia adalah seorang yang ambisius. Bahkan jika banyak tulisan yang menabrak margin kanan, boleh jadi orang tersebut tak segan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu yang dia inginkan.

Mereka yang margin kanannya lebar dan relatif jauh lebih lebar daripada margin kiri, memiliki kecenderungan hidup di comfort zone. Tetapi ada sisi positifnya juga, yakni mereka akan mempertimbangan banyak hal sebelum akhirnya memutuskan sesuatu.

Orang yang margin kanan dan kirinya cenderung rata lebarnya (tertata rapi), biasanya adalah seseorang yang well prepared. Mereka adalah perencana yang baik. Umumnya baik untuk menjadi admin. 


Margin tidak berhubungan dengan argumen, tetapi berhubungan dengan keras kepala atau tidaknya seseorang. Orang-orang yang margin kanan dan kirinya sama-sama rapat biasanya cenderung keras kepala dan dominan. Lihat saja gambar di atas, semua tubuh kertas dari ujung kiri hingga ujung kanan terisi oleh tulisannya. Dia tidak memberi ruang bagi orang lain untuk beropini.

B. TentangBaseline

Baseline sejalan dengan ritme kerja. Orang yang baseline-nya naik turun cenderung bersifat kekanakan (labil). Contoh yang banyak terjadi dapat dilihat pada anak-anak. Kebanyakan anak-anak gaya tulisannya seperti cakar ayam, relatif sulit dibaca karena tulisan naik dan turun. Hal itu menandakan mereka cenderung labil emosinya. Sedang mereka yang memiliki baseline lurus umumnya stabil secara emosi.

Baseline naik diartikan sebagai sikap optimis, sedang baseline turun menandakan sikap pesimis. Tingkat optimisme dan pesimisme seseorang boleh jadi bervariasi. Lihat ilustrasi pada gambar (e). Orang-orang yang baseline-nya berubah dari naik turun menjadi cenderung rapat boleh jadi kemandiriannya meningkat.

Tulisan dengan baseline awal naik tetapi kemudian dari tengah menuju akhir tulisan turun (baseline cembung) mengindikasikan seseorang yang memulai suatu aktivitas dengan bersemangat tetapi semangat menurun ketika project  masih di tengah jalan. Sedang tulisan dengan baseline cekung menandakan penulis seorang yang boleh jadi malas-malasan ketika mengawali kegiatan, tetapi saat sudah mulai bekerja ia akan mengerjakannya secara tuntas.


C. Tentang Ukuran

Orang-orang yang menulis dengan ukuran huruf besar cenderung mudah bersosialisasi dan ingin diperhatikan. Baiknya mereka bekerja dalam bidang yang berhubungan langsung dengan manusia, misalnya di bagian sumber daya manusia (SDM). Umumnya mereka memiliki banyak teman. Orang tipe ini biasanya pembosan. Mereka lebih suka bertemu orang daripada sendirian. Oleh karena itu bagi mereka hang out bersama teman adalah kebutuhan.

Orang yang ukuran hurufnya kecil biasanya butuh ruang yang cukup untuk menyendiri. Mereka baik dalam pekerjaan yang bersifat administratif. Mereka biasanya lebih baik dalam berkonsentrasi daripada orang yang ukuran tulisannya besar.

Mereka yang tulisannya besar boleh jadi melakukan sesuatu karena ingin tampil (show up). Mereka umumnya lebih suka berbicara daripada mendengar. Sedang orang yang tulisannya kecil umumnya melakukan sesuatu hanya karena hobi. Orang-orang seperti mereka lebih suka berada di balik layar.

Orang yang tulisannya berisi campuran huruf kecil dan huruf kapital (bukan huruf kapital yang sesuai dengan kaidah berbahasa seperti huruf kapital di awal kalimat atau di penamaan) memiliki kecenderungan bipolar. Emosi mereka tidak stabil. Mood mereka mudah naik turun dan cenderung tidak punya pendirian. Akibatnya tidak sedikit dari mereka yang kesulitan mendapat teman akrab.


D. Tentang Tiga Zona

Area tulisan dibagi menjadi tiga, yakni atas, tengah, dan bawah. Lihat ilustrasi di bawah. 


Semuanya baik dan biasanya tidak berubah. Zona atas diasosiasikan dengan anggota tubuh dari bahu ke atas. Orang yang tulisannya memiliki zona atas tinggi biasanya adalah seorang pemikir, rasa ingin tahunya (curiosity) besar, dan senang belajar. Ia memikirkan apa saja hingga tak heran mudah mencetuskan ide-ide yang brilian. Mereka umumnya bagus ketika berkomunikasi.

Zona tengah mencerminkan anggota tubuh dari bahu ke pinggang atau dengan kata lain adalah apa yang kita lakukan dengan tangan. Orang dengan zona tengah yang jelas biasanya adalah pekerja keras. Mereka baik dalam hal-hal teknis. Pola pikir mereka cenderung praktis. Dalam mengeksekusi sebuah ide biasanya orang zona tengah akan bekerja lebih baik daripada orang zona atas.

Orang zona atas berpikir hingga jauh, sedang orang zona tengah yang penting memulai dulu sambil kemudian mengevaluasi hasil kerja mereka.

Orang dengan zona bawah juga senang berpikir sebagaimana orang zona atas. Akan tetapi berbeda dengan orang zona atas yang berpikir tentang hal-hal imaginatif, orang yang tulisannya memiliki zona bawah cenderung memikirkan hal-hal duniawi atau sesuatu yang realistis. Mereka senang belajar mengenai hal-hal yang riil dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari (practical).

Para profesor dan politikus rata-rata menulis dengan zona atas. Jika memerlukan seorang admin, baiknya gaet mereka yang berzona tengah.

Remaja usia sekolah menengah atas,  biasanya menulis dengan zona bawah.

Karakter seseorang bisa berubah setelah jangka waktu tertentu sehingga tulisan tangannya pun tanpa sadar berubah. Kendati karakter dan tulisan tangan seseorang berubah, potensi mereka tidak berubah.

Tanda tangan adalah apa yang kita tampilkan di depan publik, sedang diri kita yang sebenarnya tercermin dari tulisan kita. Boleh jadi awalnya seseorang menulis serapi mungkin, tetapi lama-kelamaan ia menulis dengan rileks sebagaimana gaya menulisnya yang biasa. Oleh karena itu jika ingin menilai karakter seseorang, yang utama dilihat dari tulisan penuh satu halaman adalah tulisan dari baris tengah ke bawah.(nto/narasumber: kartikonugrohoSIP).



Komentar

Postingan populer dari blog ini

DIRESTUI SUSUHUNAN PAKU BUWONO XIII, REVITALISASI KARATON ALIT PESANGGRAHAN LANGENHARJO DIKOORDINASIKAN DENGAN BPCB JAWA TENGAH

The Director General of the Ministry of Trade who became a suspect in the cooking oil case

The AUTHORNEY GENERAL'S OFFICE BUILDING HAS NEVER SUFFERED SIGNIFICANT DAMAGE SINCE IT WAS INAUGURATED.