HADAPI PANDEMI COVID19 DENGAN TIGA STRATEGI DAN MEKANISME COPING

Pemerintah telah menyiapkan tiga strategi guna menekan angka penyebaran Covid-19. Ketiga strategi itu adalah, pertama perubahan perilaku dan deteksi awal penyebaran Covid19. Dimana strategi ini terdiri dari, mendorong perilaku masyarakat yang mematuhi protokol kesehatan melalui kampanye protokol kesehatan secara sistematis di masyarakat yang melibatkan berbagai kalangan, operasi yustisi untuk menegakkan disiplin protokol kesehatan, dan mendorong strategi testing dan tracing yang tepat sasaran.

Strategi kedua, pembangunan pusat-pusat karantina dan isolasi, yang terdiri dari fasilitas karantina terpusat disediakan untuk pasien asymptomatic dan ringan, sehingga RS tidak penuh dan mencegah penularan dalam keluarga. Kemudian setiap kota yang memiliki jumlah kasus positif tinggi agar menyediakan fasilitas isolasi terpusat yang dilengkapi dengan fasilitas kesehatan yang memadai untuk penanganan pasien OTG dan gejala ringan.

Strategi ketiga, ialah manajemen perawatan Covid-19, dimana menerapkan protokol standar terapi penanganan pasien. Dalam hal ini Kementerian Kesehatan sudah menyusun bersama 5 organisasi profesi dan tim RS BUMN. Kemudian selanjutnya memastikan setiap RS rujukan memiliki bed capacity, medical supplies dan equipment yang memadai untuk menjalankan protokol tersebut.


"Tantangan yang dihadapi selain disiplin masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan, juga bagaimana memastikan testing dan tracing yang tepat sasaran yang dikombinasikan dengan isolasi terpusat. Kita akan terus mendorong penambahan dan pelatihan contact tracers, dan juga memastikan kontak erat dan kasus konfirmasi menjalankan karantina dan isolasi," ucap Riri Andono Ahmad, epidemiolog Pusat Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (PKMK) Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta, Senin (16/8/2021) dalam webinar bertajuk Countries Coping With The Covid19 Pandemic.

Pada sesi sebelumnya, Duta Besar Swedia Untuk Indonesia, Marina Berg menyebutkan rasa cemas, khawatir, serta stres saat ini dialami banyak orang dalam menghadapi situasi krisis Covid-19 yang penyebarannya kian merebak di berbagai negara. Stres diketahui bisa menurunkan imunitas tubuh, sementara yang dibutuhkan untuk menangkal Covid-19 adalah kekebalan tubuh yang baik.

Berg mengatakan terdapat tiga langkah utama yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyebab stres karena wabah Covid-19. Pertama, masyarakat disarankan untuk membekali diri dengan pengetahuan yang cukup tentang Covid-19. Kedua, mencari tahu tentang kondisi kesehatan diri melalui skrining mandiri. Ketiga, menentukan sikap dan langkah sesuai dengan kondisi kesehatan saat ini.

"Misalnya dari hasil skrining mandiri diperoleh hasil sebagai warga yang tak pernah ada kontak dengan pasien Covid berstatus apapun maka disarankan untuk membiasakan diri berpola perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga jarak yang cukup dengan orang lain," jelasnya.

Dalam pemaparannya, kemudian Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Mangkubumi menambahkan, langkah penting lain untuk menekan stres, bingung, serta takut menghadapai Covid-19 adalah dengan memfilter bacaan maupun tontonan. "Kumpulkan informasi yang akurat supaya dapat membantu dalam mengambil tindakan pencegahan melalui sumber kredibel dan terpercaya seperti WHO, Center for Disease Control (CDC), dan Kementerian Kesehatan RI," anjur Mangkubumi.• (Shaleh Rudianto)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

DIRESTUI SUSUHUNAN PAKU BUWONO XIII, REVITALISASI KARATON ALIT PESANGGRAHAN LANGENHARJO DIKOORDINASIKAN DENGAN BPCB JAWA TENGAH

The Director General of the Ministry of Trade who became a suspect in the cooking oil case

The AUTHORNEY GENERAL'S OFFICE BUILDING HAS NEVER SUFFERED SIGNIFICANT DAMAGE SINCE IT WAS INAUGURATED.